Alit Nurmansyah

Kepala Desa Rajamandalakulon
Periode

Desa

Jl. Marantina, Rajamandala Kulon, Kec. Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 40554

 
Contact


Perangkat Desa

  Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian 957  keluarga
Tidak memiliki 4293  keluarga
Memiliki kurang 1 ha 951  keluarga
Memiliki 1,0 – 5,0 ha 6  keluarga
Memiliki 5,0 – 10 ha 0  keluarga
Jumlah total keluarga petani 4578  keluarga
Pemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan 1.142 keluarga
Tidak memiliki 3.307 keluarga
Memiliki kurang dari 5 ha 1.142 keluarga
Memiliki 10 – 50 ha 0 keluarga
Memiliki 50 – 100 ha 0 keluarga
Memiliki 100 – 500 ha 0 keluarga
Memiliki 500 – 1000 ha 0 keluarga
Memiliki lebih dari 1000 ha 0 keluarga
Jumlah total keluarga perkebunan 1.142 keluarga
Kepemilikan Usaha Perkebunan Yang Dimiliki Negara 513 ha
Total Luas Perkebunan 568 ha
Hasil-hasil pertanian tersebut didistribusikan bervariasi ada yang lansung dijual ke konsumen, pasar, tengkulak, pengecer, dan ada juga yang khusus untuk konsumsi keluarga atau tidak dijual. Di desa Rajamandala Kulon juga terdapat potensi lain selain pertanian dan perkebunan. Kehutanan dengan luas sekitar 602 ha milik perhutani, peternakan, perikanan, pariwisata, dan bahan galian merupakan potensi lain yang hasilnya cukup baik. Pariwisata merupakan potensi yang harus ditingkatkan, banyak potensi pariwisata yang dimiliki desa Rajamandala Kulon yang telah dibahas oleh televisi nasional seperti objek wisata sanghyang tikoro, sanghyang poek, sanghyang heuleut, pemandian air panas, rafting di sungai Citarum dan lain-lain. Di Desa Rajamandala Kulon ini juga mengalir sungai Cimeta. Sungai Cimeta ini dahulu bernama Citarum. Citarum Purba yang merupakan sungai yang terjadi saat gunung sunda meletus dan menyurutkan danau Bandung purba atau sekarang disebut cekungan Bandung

Batas Wilayah

Batas Wilayah

Sebelah Utara             : desa Sarimukti dan kerta mukti kecamatan cipendey

Sebelah selatan          : desa saguling kecamatan saguling

Sebelah timur             : desa cipatat dan ciptaraharja kecamatan padalarang

Sebelah barat             : desa madalwangi kecamatan haurwargi-cianjur

Kepadatan Penduduk                         : 1,036,67 jiwa/km2 (2018)

Luas                                                    : 1,525 Ha

 

Iklim di Desa Rajamandala Kulon dapat dilihat dari curah hujan yang mencapai 1270 Mm dengan jumlah bulan hujan 4 bulan. Suhu rata-rata harian adalah 18-29 0C dengan ketinggian 310 MDPL (Meter Dari Permukaan Laut) dengan tingkat kemiringan 15 – 30 derajat.

Data Penduduk

Jumlah Laki-laki                                  : 8.081

Jumlah Perempuan                            : 7749

Jumlah total Penduduk                       : 15.830

Jumalah Kepala Keluarga                  : 4601

Demografi Desa Rajamandala Kulon berada di sebelah barat kota Bandung dengan jarak sekitar 36 KM atau dapat ditempuh selama 1,5 jam dengan kendaraan bermotor. Desa ini memiliki luas 1. 525 km², dengan jumlah penduduk 15.830 jiwa (2020), dengan kepadatan 1,036,67 jiwa/km2 (2018). Desa Rajamandala Kulon dulunya termasuk wilayah kabupaten Bandung. Namun, pada Tahun 2007 seiring pemekaran wilayah, maka desa Rajamandala Kulon termasuk Kabupaten Bandung Barat. Secara administratif, Desa Rajamandala Kulon terdiri atas 4 Dusun, 27 Rukun Warga (RW), dan 97 Rukun Tetangga (RT) dan berbatasan dengan desa Sarimukti dan desa kertamukti kecamatan Cipatat di bagian utara, dengan Desa Saguling Kecamatan Saguling di sebelah selatan, dengan desa Cipatat, dan desa Ciptaharja kecamatan Cipatat di bagian timur, dan di sebelah barat berbatasan dengan desa Mandalawangi dan desa Mandalasari Kecamatan Cipatat. Dahulu desa Mandalawangi dan desa Mandalasari masih termasuk desa Rajamandala Kulon.

Data Pendidikan

Sosiografi Desa Rajamandala Kulon merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Cipatat yang semula merupakan desa pemecahan dari Desa Cipatat pada tahun 1930. Asal nama desa Rajamandala berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti “ Kawasan Yang Ramai/Punjul “ atau kota desa ukuran pada masyarakat pada saat itu, tapi ada pula yang mengatakan bahwa dilokasi kantor desa tersebut merupakan satu tempat para petinggi atau gegeden kerajaan Belanda memberi komando atau perintah, para gegeden atau petinggi dari Belanda tersebut oleh masyarakat setempat sering disebut “ Rajawalanda ” dan dengan perubahan antar waktu, maka kampung tersebut disebut Kampung Rajamandala, maka nama desa Rajamandala berasal dari nama kampung . Sejak berdirinya Desa Rajamandala, tampuk pemerintahan desa telah dipimpin oleh 10 Kepala Desa diantaranya, pada tahun 1930 – 1938 : r. Anggajuda, tahun 1938 –1946 : natawinata, tahun 1946 – 1953 : m. Soepirta , tahun 1953 – 1979 : akib wangsasubradja ( lurah bintang ) , tahun 1980 – 1980 : m. Soepardjat ( pjs ), tahun 1980 – 1988 : h. Achmad hidayat , tahun 1989 – 1990 : mahdum chalusi (pjs)., tahun 1990 – 1998 : pia supria , tahun 1998 – 1999 : h. Hapid hidayat ( pjs), tahun 1999 – 2012 : yayu wahyudin . 2013 s/d. Sekarang hm. Nasir sunaryan. Desa ini sepertinya menjadi jantung dari kecamatan Cipatat, di desa Rajamandala Kulon berdiri kepolisian sektor Cipatat, Bank-bank pemerintah seperti Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BJB, Mesin ATM sudah tersedia, bermunculannya swalayan seperti Griyamart (sekarang Yomart), Alfamart, Indomaret, dan Toserba Selamat. Pasar tradisional juga terdapat 2 unit, Stasiun Kereta Api dan puskesmas terbesar di kecamatan Cipatat pun bernama Rajamandala, padahal, sudah berbeda desa. Dahulu kantor Camat Cipatat dan Koramil Cipatat pun berdiri di desa Rajamandala Kulon, namun karena ada pihak-pihak yang berkeberatan, akhirnya kantor Camat Cipatat dan koramil Cipatat dipindahkan ke desa Ciptaharja.   Lembaga pendidikan di desa Rajamandala Kulon sudah terbilang cukup lengkap, dari mulai Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA)/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, belum ada perguruan tinggi. Pertanian merupakan potensi utama di desa Rajamandala Kulon, karena lahan pertanian di desa ini cukup besar itu terlihat dari 4578  keluarga petani dan 4.428 Keluarga pekebun mulai sawah irigasi, sampai perkebunan milik BUMN seperti PTPN, Perhutani, dan PLN yang dikelola oleh masyarakat. Di antara hasil pertanian adalah padi sawah, padi ladang, ubi jalar, ubi kayu, kangkung, talas, dan lain-lain.
Telkom Living Lab Smart City Nusantara
Jl. Gunung Sahari Raya No.53, Jakarta Pusat
Living Lab Smart City Nusantara
 
© 2020, Smart Village Nusantara. Hak Cipta Dilindungi